Post tugas pagi ini :D
Sapa tau ada yang mau Copas :p
A. Proses Awal Penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia
1. Teori-Teori Penyebaran Islam di Indonesia
a. Snouck Hurgronje dan Moquette
Menurut
mereka, Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat, India. Teori yang
mereka kemukakan tersebut didasarkan pada kenyataan beberapa batu nisan
yang terdapat di berbagai tepat di Indonesia.
b. Soetjipto Wirjosoeparto
Islam
masuk ke Indonesia melalui Gujarat, India. Hal tersebut dibuktikan
dengan salah satu makam raja Islam di Samudera Pasai yang nisannya
menggunakan batu yang berasal dari Gujarat, India.
c. Hoesein Djajadiningrat
Islam masuk ke Indonesia melalui Iran (Persia). Teori ini didasarkan pada bukti dengan ejaan dalam tulisan Arab.
d. Haji Abdul Malik Karim Amarullah (Hamka)
Islam
masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekah. Teori tersebut didasarkan
pada sebagian besar rakyat Indonesia yang memeluk agama Islam bermahzab
Syafii, seperti yang banyak dianut oleh masyarakat Mesir.
e. Alwi Sihab
Islam
masuk pertama kali ke Indonesia pada abad pertama Hijriah atau sekitar
abad ketujuh Masehi dibawa oleh pedagang Arab yang masuk ke Cina melalui
jalur Barat. Teori tersebut didasarkan pada berita Cina pada masa
dinasti T’ang yang menyatakan adanya perkampungan Arab di Cina.
f. Taufik Abdullah dan Uka Tjandrasasmita
Faktor
utama yang melandasi datangnya budaya dan agama islam adalah melalui
perdagangan dan pergaulan. Pda waktu itu diduga bahasa Arab menjadi
media komunikasi yang penting.
2. Bukti-Bukti Sejarah
Sumber-sumber dari dalam negeri :
a. Batu nisan yang tertua di temukan di Leran, Gresik, Jawa Timur. Nisan itu milik seorang wanita bernama Fatimah Binti Maemun.
b. Batu nisan sultan Kerajaan Samudera Pasai yang pertama. Sultan itu bernama Sultan Malik as-Saleh.
c. Beberapa batu nisan yang memuat kutipan dari Alquran ditemukan di kuburan Trowulan dan Troloyo, Jawa Timur.
d. Batu nisan milik Maulana Malik Ibrahim ditemukan di Gresik.
Sumber-sumber dari luar negeri :
a. Berita Arab
Para
pedagang Arab telah datang ke Indonesia sejak masa Kerajaan Sriwijaya
(abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di wilayah
Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada masa itu.
b. Berita Eropa
Berita Eropa berasal dari Marcopolo dan Tome Pires.
Ketika itu, Marcopolo mendapat tugas dari kaisar Cina untuk
mengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam
perjalanannya itu ia singgah di Pulau Jawa bagian utara. Di daerah
tersebut ia menemukan adanya kerajaan islam yaitu Kerajaan Samudera
dengan ibu kotanya di Pasai.
c. Berita India
Berita
India menyebutkan bahwa para pedagang India (Gujarat) mempunyai peranan
penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan islam di Indonesia.
d. Berita Cina
Ma-Huan yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho menulis bahwa sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa.
3. Cara-Cara Penyebaran Agama Islam
a. Perdagangan
b. Perkawinan
c. Pendidikan
d. Dakwah (Mubalig)
e. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan
4. Faktor-Faktor Pendukung Perkembangan Agama Islam di Indonesia
a. Ajarannya Sederhana
b. Syaratnya Mudah
c. Tidak Mengenal Kasta
d. Upacara-Upacara Keagamaan Sangat Sederhana
e. Tasawuf
f. Disebarkan Melalui Cara Damai
g. Faktor Politik
B. Peranan Ulama (Wali Sanga), Perdagangan, Pendidikan, dan Perkawinan dalam Proses Penyebaran Islam di Indonesia
1. Peranan Ulama (Wali Sanga) dalam Penyebaran Agama Islam di Indonesia
a. Sunan Maulana Malik Ibrahim melalui cara dakwah
b. Sunan Ampel melalui pendidikan dengan mendirikan Pondok Pesantren Ampel Denta
c. Sunan Bonang melalui pendidikan Pondok Pesantren
d. Sunan Drajat melalui dakwah
e. Sunan Giri melalui dakwah, lagu pocung, lagu dolanan
f. Sunan Kalijaga melalui pertunjukan gamelan, wayang, sekaten
g. Sunan Kudus melalui dakwah dan menyusun tembang maskumambang dan mijil
h. Sunan Muria melalui dakwah
i. Sunan Gunung Jati melalui dakwah
2. Peranan Wali Sanga dalam Berbagai Bidang
a. Bidang Agama
Peranan
wali yang utama adalah usaha dalam penyebaran agama (dakwah islamiah).
Untuk itu setiap wali memiliki pondok pesantren sebagai pusat pendidikan
agama islam.
b. Bidang Sosial Budaya
Misi
sosial budaya wali sanga justru dapat dikatakan sebagai perwujudan dari
hasil pengalaman ajaran islam. Para wali juga berhasil melahirkan corak
kebudayaan baru sebagai hasil dari asimilasi kebudayaan Islam dengan
kebudayaan setempat.
c. Bidang Politik
Peranan
wali sanga dalam bidang politik yaitu mendukung Raden Patah dalam
mendirikan kerajaan Islam di Demak. Pada umumnya para ulama juga menjadi
penasihat dan guru para raja Islam di Jawa. Misalnya, Sunan Kudus yang
menjadi penasihat Adipati Jipang.
C. Kerajaan-Kerajaan Indonesia yang Bercorak Islam serta Aspek-Aspek Kehidupan di Segala Bidang
1. Kerajaan Perlak
Kerajaan
Perlak merupakan kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini
berdiri pada tahun 840. Kerajaan Perlak mengalami masa kejayaan pada
masa Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat
(622-662 H/1225-1263 M).
2. Kerajaan Samudera Pasai
a. Letak Geografis
Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh, pada muara Sungai Psangan (Pasai).
b. Sumber-sumber sejarah
1) Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik as-Saleh.
2) Berita-berita asing dari Marcopolo dan Ibnu Batutah.
3) Kronika Raja Pasai.
c. Kehidupan Masyarakat
1) Kehidupan Politik
Kerajaan
Samudera Pasai dibangun oleh Marah Silu. Dia berhasil mempersatukan
Samudera dan Pasai. Marah Silu memeluk agama Islam berkat pertemuannya
denagn Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Makkah. Pada tahun 1285,
Marah Silu kemudian dinobatkan menjadi sultan dengan gelar Sultan Malik
as-Saleh.
2) Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Karena
letaknya yang sangat strategis, Samudera Pasai berkembang dengan cepat
menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai.
3. Kerajaan Malaka
a. Letak Geografis
Letak Kerajaan Malaka sangat strategis, yaitu berada di Semenanjung Malaya dengan ibu kotanya di Malaka.
b. Kehidupan Politik
Raja
pertama sekaligus pendiri Kerajaan Malaka adalah Iskandar Syah. Nama
Iskandar Syah merupakan nama Islam yang diperoleh setelah memeluk agama
Islam. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berkembang sebagai
salah satu kerajaan Islam terbesar yang disegani di Asia Tenggara.
c. Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat Malaka
Kehidupan perekonomian masyarakat Malaka bertumpu pada perdagangan dan pelayaran maka disebut sebagai masyarakat maritim.
4. Kerajaan Aceh
a. Letak Geografis
Secara
strategis letak dan kedudukan Kerajaan Aceh sangat strategis di sekitar
Selat Malaka. Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara dan
dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.
b. Kehidupan Politik
Sultan
pertama yang memerintah sekaligus sebagai pendiri Kerajaan Aceh dalah
Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Kaum bangsawan yang memegang kekuasaanya dalam pemerintahan sipil disebut golonga teuku. Kaum agama yang memegang peranan penting dalam bidang keagamaan disebut golongan teungku.
5. Kerajaan Demak
a. Letak Geografis
Secara
geografis Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Demak
berkembang dari sebuah daerah yang bernama Bintoro yang merupakan daerah
bawahan dari Majapahit.
b. Kehidupan Politik
Raja
pertama dan pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah (1500-1518).
Pengganti Raden Patah adalah Pati Unus (1518-1521). Pada pemerintahan
Pati Unus tidak begitu lama, namun namanya cukup dikenal sebagai
panglima perang yang memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di
Malaka. Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan
Trenggono.
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Perekonomian
Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia martim. Hal tersebut
didukung oleh sektor pertanian yang cukup besar di Kerajaan Demak.
6. Kerajaan Mataram Islam
a. Letak Geografis
Mataram terletak di daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya di Kotagede, daerah Jogjakarta sekarang.
b. Kehidupan Politik
Raja
pertama dan pendiri Kerajaan Mataram adalah Sutawijaya, yang bergelar
Panembahan Senopati ing Alogo Sayidin Panatagama artinya Kepala bala
tentara dan pengatur agama. Mas Jolang kemudian digantikan oleh
MasRangsang (1613-1645) yang bergelar Sultan Agung Senopati ing Alogo
Ngabdurrachman. Gelar ini lebih dikenal dengan nama Sultan Agung. Pada
masa pemerintahannya, Kerajaan Mataram mencapai masa puncak keemasannya.
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Kehidupan
sosial masyarakat Kerajaan Mataram bersifat agraris. Hali ini
dibuktikan dengan usaha untuk memperluas areal persawahan dan
memindahkan banyak kaum petani ke daerah Karawang yang sangat subur pada
masa pemerintahan Sultan Agung.
7. Kerajaan Banten
a. Letak Geografis
Secara
geografis Banten terletak di Jawa Barat bagian utara (sekarang Provinsi
Banten). Kerajaan Bnaten terletak di wilayah Banten, di ujung barat
Pulau Jawa.
b. Kehidupan Politik
Raja
pertama (pendiri) Kerajaan Banten adalah Hasanuddin. Pada masa
pemerintahannya penyiaran agama Islam dan perdagangan di Banten
berkembang pesat. Hasanuddin juga menjalin persahabatan yang erat dengan
Kerajaan Indrapura di Sumatra. Hubungan diplomatik ini diperkuat
melalui pernikahan politik antara Hasanuddin dengan putri raja
Indrapura.
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Ada
beberapa faktor yang mendukung perkembangan Kerajaan Banten menjadi
pusat perdagangan pada masa itu, diantaranya sebagai berikut :
1) Banten mempunyai kedudukan yang sangat strategis, yaitu di tepi Selat Sunda.
2) Letak
Banten yang terletak di Teluk Banten dan pelabuhannya memiliki syarat
sebagai pelabuhan yang baik untuk pelayaran dan perdagangan.
3) Banten memiliki barang ekspor penting seperti lada, yang dapat menjadi daya tarik cukup kuat bagi para pedagang.
4) Para
pedagang Islam mencari jalan baru dalam pelayaran dan perdagangan
dengan menyusuri pantai barat Sumatra dan masuk ke Selat Sunda. Hal ini
terjadi sejak jatuhnya Malaka ke Portugis.
8. Kerajaan Gowa dan Tallo (Makassar)
a. Letak Geografis
Kerajaan
Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan
dan saling berhubungan baik. Kedua kerajaan tersebut kemudian lebih
dikenal dengan kerajaan Makassar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota
Gowa yang juga disebut sebagai Ujung Pandang.
b. Kehidupan Politik
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Makassar :
1) Sultan Alauddin
2) Sultan Hasanuddin
Diadakan Perjanjian Bongaya (tahun 1667 M) :
a) VOC yaitu kompeni dagang Belanda, memperoleh hak monopoli dagang di Makassar.
b) Belanda dapat mendirikan benteng di pusat Kerajaan Makassar yang diberi nama Benteng Rotterdam.
c) Makassar harus melepaskan daerah kekuasaanya seperti Bone dan pulau-pulau di luar wilayah Makassar.
d) Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
3) Sultan Mapasomba
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan sektor perdagangan di antaranya sebagai berikut :
1) Jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis pada tahun 1511
2) Suku Makassar dan Bugis merupakan pelaut yang ulung sehingga para pedagang merasa aman.
3) Pelabuahn-pelabuhan
di Sulawesi Selatan merupakan pelabihan transito bagi para pedagang
dari wilayah sebelah Barat yang akan menuju ke Kepulauan Maluku dan
Sebaliknya.
4) Memiliki barang-barang dagangan, yaitu rempah-rempah dari Maluku.
9. Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku
a. Letak Geografis
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah barat Pulau Halmahera (Maluku Utara).
b. Kehidupan Politik
Di
Kepulauan Maluku banyak terdapat kerajaan kecil, di antaranya Kerajaan
Ternate sebagai pemimpin uli ima, yaitu persekutuan lima bersaudara yang
wilayahnya mencakup Pulau Ternate, Obi, Bacan, Seram, dan Ambon. Uli
siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara yang wilayahnya
mencakup Pulau Makayan, Jailolo atau Halmahera dan pulau-pulau di antara
daerah itu sampai dengan Pulau Papua.
Adanya Perjanjian Saragosa yang isinya “Spanyol harus meninggalkan Maluku dan Portugis tetap dapat melaksanakan kegiatannya di Maluku”.
Kerajaan Ternate berkembang pesat di bawah kekuasaan raja-raja sebagai berikut :
1) Sultan Zainal Abidin
2) Sultan Tabariji
3) Sultan Hairun
4) Sultan Baabullah
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Daerah
Maluku memiliki posisi penting sebagai sumber atau penghasilan
rempah-rempah sehingga selalu menjadi pusat perhatian dunia.
semoga bermanfaat :)
0 comments:
Post a Comment